Aku membuka mataku dan berharap ada secuil kata romatis
atau ucapan selamat pagi darimu memalui pesan singikat di handphoneku, tapi
harapanku benar-benar mustahil. Tak ada lagi kamu selalu mengisi warna dalam
hari-hariku. Tak ada lagi kamu yang selalu ada dalam suka dan duka ku. Apakah
yang aku harapkan dari seseorang yg cuek dan egois? Yg hanya mementingkan
egonya sendiri tanpa memikirkan perasaanku. Selalu ada aku untuk kamu, tapi
tidak untuk sebaliknya. Tak pernah ada kamu untukku, bahkan bisa dibilang jarang.
Apa kamu tak pernah berfikir bagaimana rasanya jadi aku? Yg setiap hari nya
cemas memikirkan mu, menunggu pesan singkat atau panggilan telfon darimu.
Apakah perlu aku mengemis ngemis perhatian dari mu? Apakah aku menangis
dihadapanmu dan merengek meminta kamu untuk berubah menjadi seseorang yang
seperti saat pertama kita kenal? Apa kamu masih mempunyai sedikit hati untuk
melihat ke arahku? Mengontrol perasaanku yg sering dibuat hancur karenamu.
Dimana letak hati dan perasaanmu? Bahkan untuk bertemu denganku pun kamu sangat
ragu. Sering kali berbagai alasan kau lontarkan untuk menolak bertemu denganku.
Apakah itu yang dikatakan seorang pacar? Aku sering kali sabar menghadapi
alasan dan keegoisanmu. Kadang aku memilih untuk cepat meng’iya’kan apapun yg kamu katakan,
semata mata karna aku ingin semuanya baik-baik saja, walaupun sebenarnya jauh
di dalam hatiku sendiri ada luka yang perlahan semakin membesar. Lalu bagaimana
dengan orang lain? Apakah kamu akan terus begini jika suatu saat nanti kamu
sudah tidak bersamaku lagi? Aku sangat yakin, tidak ada wanita yang bisa
mencintaimu dengan sangat sabar selain aku. Tapi aku berharap tidak ada lagi
orang yang kamu sakiti dan kecewakan, cukup aku saja :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar